Cerpen, atau cerita pendek, tetap menjadi salah satu bentuk sastra yang diminati di era digital. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa cerpen tetap menarik di tengah maraknya konten-konten digital yang lebih canggih dan interaktif?
Menurut penulis dan sastrawan Indonesia, Seno Gumira Ajidarma, “Cerpen adalah bentuk sastra yang mampu menyampaikan pesan-pesan yang singkat namun dalam.” Hal ini membuat cerpen tetap relevan di era digital, di mana segalanya serba cepat dan instan.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Dr. Muhammad Haji Salleh, seorang pakar sastra dari Malaysia. Beliau mengatakan, “Cerpen mampu menghadirkan pengalaman-pengalaman hidup dalam sebuah narasi yang ringkas namun dalam.”
Selain itu, banyak platform digital seperti blog, media online, dan aplikasi khusus cerita pendek yang turut mendukung keberlangsungan cerpen di era digital. Hal ini membuat karya-karya sastra lebih mudah diakses oleh pembaca dari berbagai kalangan.
Menurut Narasumber dari Kumparan, “Cerpen memiliki daya tarik tersendiri karena mampu menyentuh emosi pembaca dalam waktu singkat.” Hal ini membuat cerpen menjadi pilihan yang tepat di tengah kesibukan masyarakat modern yang seringkali tidak memiliki waktu luang yang banyak.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika cerpen tetap menjadi favorit di era digital ini. Meskipun terdapat berbagai macam konten menarik lainnya, keberadaan cerpen tetap memberikan warna dan keunikan tersendiri dalam dunia literasi. Jadi, mari terus dukung dan nikmati karya-karya cerpen di era digital ini!